Setiap Anak Unik

Perlu kita sadari bahwa anak itu bukan benar-benar milik kita. Anak itu titipan TUHAN. Dengan demikian kita tidak akan berani sembarangan mendidik mereka, sebab suatu hari Sang Pemilik sesungguhnya meminta pertanggungjawaban dari Anda dan saya.
Setiap anak titipan Ilahi ini unik dan berbeda satu sama lain. Setiap anak berbeda karena mereka lahir kondisi yang berbeda. Itu sebabnya kita tidak boleh mencoba membuat anak sama atau membanding-bandingkan mereka.

I. Tujuh Pembentuk Kepribadian Anak

Ada beberapa hal yang membentuk kepribadian anak sejak di kandungan sehingga mereka tidak sama satu dengan yang lain:
  1. Kondisi emosi ibu saat mengandung.
  2. Kualitas relasi ayah dan ibu saat membesarkan anak.
  3. Kualitas relasi anak dengan orang terdekat seperti kakak dll,.
  4. Karakter dan spiritual ortu
  5. Kondisi sosial-ekonomi keluarga
  6. Faktor lingkungan seperti sekolah, lingkungan rumah, pergaulan dll.
  7. Pohon keluarga ayah dan ibu.
Karena setiap anak berbeda maka wajiblah kita bersikap kepada anak sesuai pribadinya. Karena itu teknik kita mendidik anak harus disesuaikan, agar cocok untuk tiap anak. Jangan coba membandingkan. Juga dengan kita dulu masih anak.
Sikap bijak mendidik anak didasari dengan menerima seluruh pribadi baik kelebihan maupun kelemahannya. Kita fokus pada kelebihan, bukan kekurangan mereka.

II. 7 Kesalahan Mendasar Ortu

Sebagai terapis keluarga, saya menyimpulkan ada tujuh kesalahan umum ortu dalam mengasuh anak.
Pertama, membeda-bedakan anak satu dengan lainnya (favoritism).
Kedua, membanding-bandingkan situasi anak sekarang dengan masa lalu kita masih kecil (veteranism).
Ketiga, menganggap anak sekedar investasi dan sumber kebanggaan ortu. Berharap anak menjaga kita dimasa Tua, dan menjadikan anak sumber kebahagiaan dan kebanggan ortu.
Keempat, membiarkan anak tumbuh begitu saja (tanpa pengarahan, tanpa teladan). Kurang memberi waktu dan tidak menjadi teladan baik bagi anak.
Kelima, mengharapkan si anak kelak membalas jasa pada ortu, menuntut anak. Anak diharap membalas jasa dan mengatur jumlah uang yang harus disetor. Menetapkan jatah dsb.
Keenam, ortu tidak kompak dan sering cekcok. Tidak cakap mengelola konflik, hingga anak dilibatkan masuk dalam konflik ortu. Anak jadi korban.
Ketujuh, ortu lupa bahwa mereka juga pernah kecil dan remaja, pernah buat salah dsb. Sehingga sering tidak berempati saat anak melawan, gagal dsb.
Kita perlu mengevaluasi cara mengasuh agar tidak melukai hati anak-anak.

III. Ada 7 Atmosfer Anak Tangguh

Ciri anak tangguh dari bahasa ibrani "gibbor" adalah : (1) Percaya diri, (2) Disiplin, (3) Pemberani, dan (4) Bertanggungjawab.
Kondisi lingkungan anak-anak kita saat ini makin tidak kondusif. Kita perlu "merekayasa" lingkungan dan sikon yang kondusif buat anak kita agar menjadi tangguh. Antara lain:
  1. Orangtua hidup takut akan Tuhan dan menyerahkan anak-anak dalam doa setiap hari.
  2. Orangtua mengajarkan Firman kepada anak sebagai pedoman hidup.
  3. Mengutamakan anak-anak dari sekian banyak prioritas, tidak mengorbankan anak dengan alasan apapun.
  4. Menyediakan anak sarana rekreasi yang cukup dan game yang sehat
  5. Tinggal di lingkungan (rumah/kompleks) yang sehat dan cocok bagi anak.
  6. Anak sekolah di tempat yang cukup baik dan membuat dia tumbuh dan belajar
  7. Menyediakan lingkungan Pembinaan iman dan pergaulan yang sehat buat anak.

IV. 7 Jembatan Komunikasi dan Mengasuh Anak

Tidak mudah berkomunikasi dengan anak yang jamannya berbeda dengan kita. Kita perlu memahami jaman anak kita yang hidup di era internet, dan dunia yang "asing" dengan sebagian kita.
Ada tujuh jembatan komunikasi dengan anak:
  1. Mengajar dengan hati dan mata. Anak butuh kehadiran dan kehangatan
  2. Mengajar anak sambil bercerita
  3. Mengajar anak sambil bermain
  4. Mengajar dengan suasana humor dan bercanda
  5. Mengajar dengan contoh (teladan)
  6. Kreatif mengajar dengan perkataan kreatif dan tidak membosankan
  7. Ortu tahu dan bijak meminta maaf saat melukai hati anak

Penutup

Mereka tidak minta kita sempurna, tapi hanya menjalankan fungsi kita sebagai Ayah dan Ibu sebaik-baiknya. Selamat untuk para Ayah dan Ibu Ajaib. Sorry, ini hanya berupa outline seminar yang penulis bawakan di dua puluh kota. Tapi semoga menjadi berkat.

- Copyright © anak tangguh - Hatsune Miku - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -